Senin, 20 Mei 2013

Keutamaan Umrah dan Haji





Keutamaan Umrah

1. Pelebur Kefakiran dan Dosa
Nabi SAW bersabda:
“Terus meneruslah mengerjakan Haji dan Umrah, sebab keduanya dapat menghilangkan kefakiran dan dosa-dosa, sebagaimana ubub (alat peniup api pandai besi) dapat membersihkan karat besi” (HR. Nasa’i, V/122; Tirmidzi, III/175)

2. Jaminan Perlindungan dari Allah
Nabi SAW bersabda:
“Barang siapa keluar untuk berhaji lalu meninggal, maka Allah tuliskan baginya pahala orang yang berhaji hingga hari kiamat. Barang siapa keluar untuk berumrah lalu meninggal, maka Allah tuliskan baginya pahala orang yang berumrah hingga hari kiamat. Dan barang siapa keluar untuk berperang di jalan Allah lalu meninggal, maka Allah tuliskan baginya pahala orang yang berperang hingga hari kiamat” (HR. Thabrani, V/282)

3. Menghapus Dosa di antara Dua Umrah
Nabi SAW bersabda:
“Ibadah umrah ke umrah berikutnya menghapuskan dosa dan kesalahan antara kedua umrah tersebut” (HR. Ahmad, III/447)

4. Berhaji bersama Nabi
Nabi SAW bersabda:
“Wahai ummu Sulaim, umrah di bulan Ramadhan itu menyamai ibadah Haji bersamaku” (HR. Ibnu Hibban, IX/12)

5. Pahala sesuai Kadar Kepayahan dan Biaya
Dari Aisyah, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda kepadanya saat ia mengerjakan umrah:
“Sesungguhnya engkau memperoleh pahala sesuai dengan kadar kepayahan dan biaya yang engkau keluarkan” (HR. Al-Hakim, I/644)

Keutamaan Haji

1. Pelebur Dosa Silam
Nabi SAW bersabda:
“Apakah engkau tidak tahu bahwa Islam menghapuskan semua dosa yang terjadi sebelumnya. Hijrah menghapuskan semua dosa yang terjadi sebelumnya. Dan Haji menghapuskan semua dosa yang terjadi sebelumnya” (HR. Muslim, I/112)

“Barang siapa berhaji karena Allah, lalu tidak berbuat keji dan maksiat, maka ia pulang dalam keadaan seperti dilahirkan oleh Ibunya” (HR. Bukhari, II/553)

2. Amal Kebaikan yang Utama
Dari Abu Hurairah, dia berkata, “Nabi pernah ditanya tentang amal apakah yang paling utama?. Maka beliau menjawab, “Beriman kepada Allah dan Rasul-Nya”. Beliau ditanya lagi, “Kemudian apa?”. Beliau menjawab, “Jihad fi sabilillah”. “Kemudian apa?”. Beliau menjawab, “Haji yang mabrur”. (HR. Bukhari, II/553)

Rasulullah SAW juga bersabda:
“Tidak ada balasan bagi haji yang mabrur selain surga” (HR. Bkhari, II/629)

3. Melimpahnya Pahala
Dari Abdullah bin Amru, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda:
“Adapun keluarmu dari rumah menuju Baitul Haram, maka setiap tanah yang diinjak kendaraanmu, Allah akan menuliskan untukmu sebuah kebaikan dan menghapuskan dosamu. Adapun wukufmu di Arafah, maka Allah turun ke langit dunia dan membanggakan mereka kepada malaikat seraya berfirman, “Mereka adalah hamba-hamba-Ku, dan takut akan azab-Ku, padahal mereka tidak melihat-Ku. Lalu bagaimana jika mereka melihat-Ku?. Seandainya engkau mempunyai dosa sebanyak pasir yang menggunung, sejumlah hari-hari umur dunia, atau pun sebanyak tetesan hujan, maka Allah akan menyucikannya darimu. Adapun lemparan jumrahmu, maka ia disimpan untukmu. Adapun pemotongan rambutmu, maka setiap helai rambut yang jatuh adalah bernilai satu kebaikan. Lalu jika engkau telah bertawaf di Baitullah, engkau telah terbebas dari dosa-dosamu seperti saat engakau dilahirkan ibumu” (HR. Thabrani, X/425)

4. Menjadi Delegasi Allah
Rasulullah SAW bersabda:
“Orang-orang yang mengerjakan haji dan umrah adalah delegasi Allah. Allah memanggil mereka, lalu mereka memenuhi panggilan-Nya. Mereka meminta kepada-Nya, lalu Dia pun memberikan apa yang mereka minta” (HR. Ibnu Majah, II/966)

“Tidak seekor unta milik orang yang berhaji mengangkat satu kakinya dan meletakkan satu tangannya, melainkan dengannya Allah akan menuliskan baginya satu kebaikan atau menghapuskan dosa darinya, atau mengangkat derajatnya” (HR. Al-Baihaqi, III/479)

5. Jihad Paling Besar bagi Wanita
Aisyah meriwayatkan, bahwa ketika Rasulullah SAW ditanya para istrinya tentang jihad, maka beliau bersabda:
“Sebaik-baik jihad adalah haji”

Aisyah sendiri pernah bertanya, “Mengapa kami tidak diikutsertakan berperang dan berjihad bersama engkau wahai Rasulullah?” Maka beliau menjawab: “Untuk kalian ada sebagus dan sebaik-baik jihad, yaitu haji yang mabrur” (HR. Bukhari, II/658)
dikutip dari: http://syahara.com/hukum-syara/keutamaan.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar